Cerita Liburan Idul Fitri Dalam Bahasa Inggris

Liburan Idul Fitri adalah momen akbar yang sangat di nanti oleh umat muslim. Berbeda seperti liburan sekolah, Saat liburan idul fitri, mayoritas umat muslim akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Nah, pada artikel kali ini, Superonlline.com akan memberikan contoh cerita liburan idul fitri dalam bahasa Inggris saat mudik lebaran. Seperti apa keseruannya? Yuk, kita baca cerita bahasa Inggris di bawah ini.

Contoh Cerita Liburan Idul Fitri Dalam Bahasa Inggris

Cerita Liburan Idul Fitri Dalam Bahasa Inggris

It has been five years since my father has not visited his hometown, so he invited us to take Eid Mubarak holiday to visit our grandparents, who stay in Banda Aceh. I was so excited since it would be the first time for me to meet my grandparents and explore the new city.

On February, 26th 2022, we left Jakarta for Banda Aceh by car. It took two days of driving to get there. That was such a tiring long trip, but it was worth it since we could enjoy the wonderful scenery and the fresh air along the way to Banda Aceh.

Finally, we reached our destination on February 28th. I was so amazed by the beauty of Banda Aceh, from its traditional architecture buildings to its breathtaking ricefield and beaches. My father and I couldn’t wait to visit our grandparents.

When we arrived, my grandfather and grandmother were overjoyed to see us! They welcomed us with open arms and big hugs. They said that I look like my father when he was young, which made me really happy.

The first day of our stay, we visited my grandparent’s ricefield and saw the farmers busy working in the paddy. While my parents and grandparents were sharing, I and my younger sister played with the water buffalos that were there. What made that day even more special is that my grandmother prepared a delicious feast for us after that. We had so much fun eating, talking and playing traditional games together.

On the second day, we went out shopping for new clothes for Eid Fitri. I bought a traditional Acehnese dress and couldn’t wait to wear it the next morning.

On the third day, my parents and I joined other people to celebrate Eid Fitri at a nearby mosque. The atmosphere was filled with joy and happiness. Everyone was wearing their best traditional outfit and happily greeted each other. After that, we went to my grandparent’s house and had lunch together. On the first day of Eid Mubarak, we didn’t go anywhere but just stayed at my grandparents’ house.

On the second day of Eid Mubarak, I, my parents, and my grandparents visited our relatives. We took turns visiting each other’s houses and had delicious snacks in every place we went.

On the third day of Eid Mubarak, we prepared to go back to Jakarta since my father had to go back to work. Leaving my grandparents was one of the most difficult moments of my life.

The last day of our trip was filled with so much emotion and sadness, as we were about to say goodbye to our beloved grandparents. Even though it was only a short visit, we felt so lucky to have spent quality time with them and to experience the unique culture of Banda Aceh.

My family and I will always treasure the memories that we made during Eid Fitri in my grandfather’s hometown. It will always stay in our minds and hearts forever!

BACA JUGA:

Terjemahannya:

Sudah lima tahun ayah saya tidak mengunjungi kampung halamannya, maka beliau mengajak kami berlibur Idul Fitri mengunjungi kakek dan nenek kami yang tinggal di Banda Aceh. Saya sangat senang karena ini adalah pertama kalinya saya bertemu kakek-nenek saya dan menjelajahi kota baru.

Pada tanggal 26 Februari 2022, kami berangkat dari Jakarta menuju Banda Aceh dengan menggunakan mobil. Butuh dua hari perjalanan untuk sampai ke sana. Perjalanan panjang yang melelahkan, tapi terbayarkan karena kami bisa menikmati pemandangan indah dan udara segar sepanjang perjalanan menuju Banda Aceh.

Akhirnya, kami mencapai tujuan kami pada tanggal 28 Februari. Saya begitu terkagum-kagum dengan keindahan Banda Aceh, mulai dari bangunan berarsitektur tradisional hingga persawahan dan pantainya yang mempesona. Ayah saya dan saya tidak sabar untuk bertemu kakek-nenek kami.

Ketika kami tiba, kakek dan nenek saya sangat senang melihat kami! Mereka menyambut kami dengan tangan terbuka dan pelukan hangat. Mereka mengatakan bahwa saya sanagt mirip dengan ayah saya ketika dia masih muda, yang membuat saya sangat bahagia.

Hari pertama kami menginap, kami mengunjungi sawah kakek nenek saya dan melihat para petani sibuk bekerja di sawah. Sementara orang tua dan kakek nenek saya asyik mengobrol, saya dan adik perempuan saya bermain dengan kerbau di sawah. Yang membuat hari itu lebih istimewa adalah nenek saya menyiapkan hidangan yang lezat untuk kami. Kami makan bersama di sawah, ngobrol, dan bermain permainan tradisional bersama.

Di hari kedua, kami pergi berbelanja baju baru untuk Idul Fitri. Saya membeli baju adat Aceh dan tidak sabar untuk memakainya keesokan harinya.

Pada hari ketiga, saya dan orang tua saya bergabung dengan orang lain untuk merayakan Idul Fitri di masjid terdekat. Suasana dipenuhi dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Semua orang mengenakan pakaian tradisional terbaik mereka dan dengan senang hati saling menyapa. Setelah itu, kami pergi ke rumah kakek nenek saya dan makan siang bersama. Di hari pertama Idul Fitri, kami tidak pergi kemana-mana, kami hanya tinggal di rumah kakek dan nenek.

Pada hari kedua Idul Fitri, saya, orang tua saya, dan kakek nenek saya mengunjungi kerabat kami. Kami bergiliran mengunjungi rumah satu sama lain dan menikmati makanan ringan yang enak di setiap tempat yang kami kunjungi.

Hari ketiga lebaran, kami bersiap untuk kembali ke Jakarta karena ayah harus kembali bekerja. Meninggalkan kakek nenek saya adalah salah satu momen tersulit dalam hidup saya.

Hari terakhir perjalanan kami dipenuhi dengan begitu banyak emosi dan kesedihan, karena kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada kakek nenek tercinta. Meski hanya kunjungan singkat, kami merasa sangat beruntung bisa menghabiskan waktu bersama mereka dan merasakan keunikan budaya Banda Aceh.

Saya dan keluarga akan selalu menghargai kenangan yang kami ukir selama Idul Fitri di kampung halaman kakek-nenek saya. Momen itu akan selalu ada di pikiran dan hati kami selamanya!

Nah, itulah cerita singkat saya tentang liburan idul fitri di kampung halaman kakek-nenek saya. Semoga bisa menginspirasi teman-teman semua dalam membuat cerita liburan idul fitri dalam bahasa Inggris sesuai dengan pengalaman kalian masing-masing. Semoga bermanfaat ya!

Leave a Comment