5 Contoh Dialog Bahasa Inggris 2 Orang Tentang Bullying

Dari contoh dialog bahasa Inggris 2 orang tentang bullying ini kita akan belajar bagaimana mengungkapkan perasaan (expressing feeling) dalam bahasa Inggris dan memberikan solusi bagaimana menghadapi bullying.

Contoh Dialog Bahasa Inggris 2 Orang Tentang Bullying

Bullying sudah menjadi masalah serius sejak dahulu. Hampir setiap hari kita mendengar tentang kasus bullying baik di sekolah, sosial media maupun tempat kerja dan tongkrongan. Bullying dapat terjadi dengan berbagai bentuk tetapi hasil akhirnya selalu sama yaitu membuat seseorang terluka, trauma dan merasa di kucilkan.

Contoh Dialog Bahasa Inggris 2 Orang Tentang Bullying Beserta Artinya

Dialog Bahasa Inggris Tentang Bullying
Image via Canva.

Nah, bagi anda yang sedang belajar bahasa Inggris, bullying bisa menjadi topik yang menarik untuk di bicarakan dalam bahasa Inggris. Berikut Superonlline.com sajikan beberapa contoh dialog bahasa Inggris 2 orang tentang bullying.

Dialog 1:

Rere: Hi, Dina. Did you know that our new student at school was bullied by some of the other kids? (Hai, Dina. Tahukah kamu kalau siswa baru kita di sekolah di bully oleh beberapa siswa lain?)

Dina: No, I didn’t know that. Who did it? (Tidak, saya tidak tahu itu. Siapa yang membullynya?)

Rere: A group of older boys. They were picking on him and calling him names. (Sekelompok siswa laki-laki yang lebih tua. Mereka menindas dan mengejek siswa baru itu.)

Dina: That’s so mean! Did someone stop them? (Itu sangat kejam! Apakah ada seseorang yang melerainya?)

Rere: Yeah, the teacher saw what was happening and she made them stop. (Ya, guru kita menyaksikan apa yang terjadi dan dia membuat mereka berhenti membullynya.)

Dina: I’m glad someone did. Nobody deserves to be treated like that. (Saya senang ada seseorang menghentikannya. Tidak ada yang pantas diperlakukan seperti itu.)

Rere: You are absolutely right, Dina. (Kamu benar sekali, Dina.)

Dina: Bullying is such a big problem. I wish there was a way to stop it. (Bullying adalah masalah serius. Saya berharap ada cara untuk menghentikannya.)

Rere: Me too. Maybe we can start by being more friendly to the new student and making him feel welcome. (Saya juga. Mungkin kita bisa mulai dengan bersikap lebih ramah kepada siswa baru dan membuatnya merasa diterima.)

Dina: That’s a great idea, Rere. Let’s do it! (Itu ide yang bagus, Rere. Ayo lakukan!)

Dialog 2:

Sunny: I can’t believe that girl was so mean to me yesterday. (Aku tidak percaya gadis itu begitu jahat padaku kemarin.)

Moon: What happened? (Apa yang terjadi?)

Sunny: She called me names and made fun of the way I look. (Dia menyerang dan mengolok-olok penampilan saya.)

Moon: That’s terrible! Did you tell anyone? (Itu jahat sekali! Apakah kamu sudah melaporkannya kepada siapa pun?)

Sunny: I told the teacher, but she didn’t do anything about it. (Saya memberi tahu guru, tetapi dia tidak melakukan apa-apa.)

Moon: That’s not fair. What are you going to do? (Itu tidak adil. Apa yang akan kamu lakukan?)

Sunny: I don’t know. I just wish she would leave me alone. (Aku tidak tahu. Aku hanya berharap dia tidak akan mengangguku lagi.)

Moon: Maybe you should talk to her and try to work things out. (Mungkin kamu harus berbicara dengannya dan mencoba menyelesaikan masalah.)

Sunny: I don’t think that would do any good. She’s just a bully. (Kurasa itu tidak ada gunanya. Dia hanya seorang pembuat onar.)

Moon: Well, you can’t just ignore her. That will only make things worse. (Nah, kamu tidak bisa membiarkannya begitu saja. Itu hanya akan memperburuk keadaan.)

Sunny: I know, but I don’t know what else to do. (Aku tahu, tapi aku tidak tahu harus berbuat apa lagi.)

Dialog 3:

Mia: Hey, have you seen the new kid? He’s so weird. (Hei, apakah kamu melihat anak baru itu? Dia sangat aneh.)

Tania: Yeah, I’ve seen him. So what? (Ya, aku pernah melihatnya. Terus?)

Mia: I don’t know. I just think he’s weird. (Aku tidak tahu. Kurasa dia orang yang aneh.)

Tania: So you’re just going to judge him and make fun of him because he’s different? (Jadi kamu hanya akan menghakiminya dan mengolok-oloknya karena dia berbeda?)

Mia: No, I’m not going to do that. (Tidak, saya tidak akan melakukan itu.)

Tania: Good, because that’s not very nice. (Bagus, karena itu sama sekali tidak baik.)

Mia: I know. It’s just hard when you see someone who is so different from you. (Saya tahu. Hanya saja sulit ketika kamu melihat seseorang yang sangat berbeda dari kamu.)

Tania: Yeah, I know what you mean. But we should try to be friends with him instead of making fun of him. (Ya, aku tahu maksudmu. Tapi kita harus mencoba berteman dengannya daripada mengolok-oloknya.)

Mia: You’re right. I’ll try to talk to him tomorrow. (Kamu benar. Aku akan mencoba berbicara dengannya besok.)

Tania: That’s a great idea, Mia. I’m sure he would appreciate it. (Itu ide yang bagus, Mia. Saya yakin dia akan menghargainya.)

BACA JUGA:

Dialog 4:

Welter: Hey, Linda. You have just passed the crowd, right? (Hei, Linda. Kamu baru saja melewati kerumunan itu, kan?)

Linda: Yeah. What’s up? (Ya. Ada apa?)

Welter: I just want to know what happened. (Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi.)

Linda: I don’t want to talk about it. (Saya tidak ingin membicarakannya.)

Welter: Linda, please tell me. I’m your best friend. (Linda, tolong ceritakan padaku. Aku teman terbaikmu.)

Linda: All right. I was bullied by those kids just now. (Baiklah. Saya di bully oleh anak-anak itu sekarang.)

Welter: Why? What did they do to you? (Mengapa? Apa yang mereka lakukan padamu?)

Linda: They made fun of my clothes and called me names. (Mereka mengejek penampilanku dan berkata kasar.)

Welter: That’s so mean of them. Don’t worry, I’m here for you. (Itu sangat kejam. Jangan khawatir, aku di sini untukmu.)

Linda: Thanks, Welter. (Terima kasih, Welter.)

Welter: No problem. Let’s go to the headmaster’s office and report this. (Tidak masalah. Ayo pergi ke kantor kepala sekolah dan laporkan masalah ini.)

Linda: I think it is not necessary. (Saya pikir itu tidak perlu.)

Welter: Linda, you should stand up for yourself. Otherwise, they will continue to bully you. (Linda, Kamu harus membela diri sendiri. Jika tidak, mereka akan terus menggertakmu.)

Linda: Okay. Let’s teach them a lesson. (Oke. Mari beri mereka pelajaran.)

Dialog 5:

Robert: I’m sad that there are many bullies in this school. (Saya sedih melihat ada banyak pengganggu di sekolah ini.)

John: Yeah, I know. I was a victim of bullying when I was in junior school. (Ya aku tahu. Saya adalah korban bullying ketika saya masih di sekolah menengah pertama.)

Robert: Really? What happened? (Betulkah? Apa yang terjadi?)

John: I was beaten up and my belongings were stolen by them. (Saya dipukuli dan barang-barang saya dicuri oleh mereka.)

Robert: That’s so terrible. Why didn’t you tell the teachers? (Itu sangat mengerikan. Mengapa kamu tidak memberi tahu guru?)

John: I was too afraid to speak up. I thought they would bully me even more if I did. (Aku terlalu takut untuk berbicara. Saya pikir mereka akan mengancam saya bahkan lebih dari itu jika saya melaporkannya.)

Robert: You should have reported them. (Anda seharusnya melaporkan mereka.)

John: I know that now. But at that time, I was just a kid and didn’t know what to do. (Aku tahu itu sekarang. Tapi saat itu, saya masih kecil dan tidak tahu harus berbuat apa.)

Robert: We should do something to stop the bullying in this school. (Kita harus melakukan sesuatu untuk menghentikan bullying di sekolah ini.)

John: Yes, we should. Nobody deserves to be bullied. (Ya kita harus menghentikannya. Tidak ada seorang pun yang pantas untuk di bully.)

Final Thought

Nah, itulah beberapa contoh dialog bahasa Inggris 2 orang tentang bullying. Selain mengajarkan English skills, dialog-dialog diatas juga memberikan kita pesan moral dan pemecahan masalah terhadap bullying. Semoga bisa membantu!

Leave a Comment