Contoh Dialog Too and Enough 2 Orang Beserta Artinya

Bingung membedakan antara too and enough? Yuk, simak penjelasan dan contoh dialog too and enough pada artikel di bawah ini.

Contoh Dialog Too and Enough

Too VS Enough

Sekilas, “too” and “enough” tampak seperti memiliki arti yang sama, namun sebenarnya mereka memiliki arti yang berbeda.

Too secara harfiah memiliki arti lebih atau banyak. Dalam bahasa Inggris, too sering digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang lebih dari cukup. Misalnya;

  • This coffee is too much sugar. (Kopi ini gulanya terlalu banyak).
  • It is too hot today. (Hari ini udaranya panas sekali.)

Sedangkan, enough mempunyai makna sesuatu yang kita anggap cukup. Misalnya;

  • I have enough money to buy you some coffee. (Aku punya cukup uang untuk mentratkirmu minum kopi.)
  • The exam was hard enough. (Ujiannya cukup sulit).

Contoh Dialog Too and Enough

Gimana? Masih bingung? Yuk, kita lihat contoh dialog too and enough dibawah ini biar lebih jelas lagi.

Dialog 1:

Jane: Hey Robb, It has been a long time since we caught up. How have you been? (Hai Robb, Sudah lama kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?)

Robb: I am good. Although, I have been too busy recently. I seem to never have enough time. (Alhamdulillah baik. Meskipun, saya terlalu sibuk akhir-akhir ini. Saya sepertinya tidak pernah punya cukup waktu.)

Jane: I know how you feel. I have been too busy as well. (Saya mengerti perasaan kamu. Saya juga terlalu sibuk.)

Robb: We should hang out soon. (Kita harus segera hang out.)

Jane: That sounds great. Where and when? (Ide bagus. Dimana dan kapan?)

Robb: I will let you know. I think my job will finish in two days. (Saya akan memberi tahu kamu. Saya rasa pekerjaan saya akan selesai dalam dua hari ini.)

Jane: That is great. Let’s plan to meet on the weekend. (Bagus. Mari kita rencanakan untuk ketemuan di akhir pekan.)

Dialog 2:

Mike: This pizza is really good. (Pizza ini sangat enak.)

Amy: I am glad you like it. I was worried it wouldn’t be enough for you. (Saya senang kamu menyukainya. Saya khawatir itu tidak cukup untuk mu.)

Mike: No, there is more than enough. In fact, I might have too much. (Tidak, ada lebih dari cukup. Bahkan, ini terlalu banyak untukku.)

Amy: Well, you can always take the leftovers home with you. (Nah, kalo gitu kamu bisa membawa sisanya pulang.)

Mike: Thanks. I will do that. (Terima kasih. Aku akan membawanya.)

Dialog 3:

Mike: Hey Amy. Do you have any plans on the weekend? (Hei Amy. Apakah kamu punya rencana di akhir pekan?)

Amy: I am not sure. What did you have in mind? (Saya belum tahu. Apa idemu?)

Mike: I and Jenny will go to the beach. You are welcome to join us if you want. (Aku dan Jenny akan pergi ke pantai. Kamu bisa ikut dengan kami jika mau.)

Amy: That sounds like fun. I will go ask my parents if it is okay with them. (Kedengarannya menyenangkan. Saya minta izin dahulu kepada orang tua saya.)

Mike: Great. We will leave early on Saturday morning. (Bagus. Kita akan berangkat lebih awal pada hari Sabtu pagi.)

Amy: That is too early for me. I don’t think I can make it. (Itu terlalu pagi bagiku. Saya takut belum siap pergi sepagi itu.)

Mike: That is okay. We can leave a little later. What time do you think would be good for you? (Tidak apa-apa. Kita bisa berangkat agak siangan. Jam berapa kira-kira cocok untukmu?)

Amy: 10 AM would be good for me. (Jam 10 kayaknya lebih bagus.)

Mike: Perfect. We will see you at 10 AM on Saturday. Make sure to bring enough sunscreen. (Bagus. Kita akan bertemu jam 10 pagi. Pastikan kamu membawa cukup krim anti mahari.)

Amy: I will. Thanks for inviting me. I am looking forward to it. (Ok. Terima kasih sudah mengajak saya. Saya sangat menantikan itu.)

BACA JUGA:

Dialog 4:

Mike: Hey, Amy. Did you watch the Champion league match yesterday? (Hei, Ami. Apakah kamu menonton pertandingan liga Champion kemarin?)

Amy: Yeah, I did. It was exciting enough. (Ya. Pertandingganya cukup menarik.)

Mike: Yeah, I know. But I was so disappointed that our team lost. (Ya, aku tahu. Tapi saya sangat kecewa tim kita kalah.)

Amy: Yeah, me too. Harry Maguire was too lazy to run for the ball. (Ya, saya juga kecewa. Harry Maguire terlalu malas mengejar bola.)

Mike: Exactly! And he cost us the match. (Benar sekali. Dan dia menyebabkan kita kalah.)

Amy: I don’t think it was just Harry Maguire. The whole team played too slow and didn’t have enough energy. (Kurasa bukan hanya Harry Maguire saja. Seluruh tim bermain sangat lambat dan tidak punya energi yang cukup.)

Mike: You’re right. It wasn’t just Harry Maguire. The whole team was to blame. (Kamu benar. Itu bukan karena Harry Maguire saja. Seluruh tim harus bertanggung jawab.)

Amy: Exactly. (Pastinya.)

Dialog 5:

Mike: Hey, Amy. What bring you come to visit me? (Hei, Ami. Apa yang membuatmu datang mengunjungiku?)

Amy: I need to talk to you about something important. (Saya ingin berbicara denganmu tentang sesuatu yang penting.)

Mike: Okay, what is it? (Oke, tentang apa?)

Amy: It’s about the project we’re working on together. (Ini tentang proyek yang sedang kita kerjakan bersama.)

Mike: What about it? (Ada apa?)

Amy: I think we’re not making enough progress. (Kurasa kita tidak membuat kemajuan yang cukup.)

Mike: What do you mean? We’ve been working on it for two weeks and we’ve made a lot of progress. (Maksud kamu apa? Kita telah mengerjakannya selama dua minggu dan kita telah membuat banyak kemajuan.)

Amy: I know, but I think we need to work harder. We’re not going to finish on time if we work too slowly. (Saya tahu, tapi saya pikir kita harus bekerja lebih keras. Kita tidak akan selesai tepat waktu jika kita bekerja terlalu lambat.)

Mike: Okay, I see your point. Let’s try to work a little harder and see if we can finish on time. (Oke, saya mengerti maksudmu. Mari kita coba bekerja sedikit lebih keras dan lihat apakah kita bisa menyelesaikannya tepat waktu.)

Amy: Great. Thanks, Mike. (Bagus. Makasih Mike.)

Leave a Comment